TEMPO.CO, Jakarta - Dua gempa bumi tektonik berkekuatan M=4,2 terjadi Kamis, 21 Maret 2019, terjadi di dua lokasi berbeda. Kedua gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa pertama melanda wilayah tenggara Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada pukul 09:53:44 Wita.
Gempa kedua terjadi di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tenggara, pada pukul 13:16 Wita.
Menurut Kepala BMKG Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,35 Lintang Selatan (LS)-125,12 Bujur Timur (BT), tepatnya di laut pada 63 km Tenggara Alor dengan kedalaman 10 km.
"Dari laporan masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan dalam skala II-III MMI di Maritaing, Alor," kata Robert.
Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Belu Utara.
Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
"Hingga pukul 11.10 WITA, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), "ujar Robert.
Gempa di Sigi, berpusat di darat tepatnya di koordinat 1,24 Lintang Selatan dan 120,05 Bujur Timur, atau 11 km selatan Makmur, Sigi.
Sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat kedua gempa tersebut.
